Kumorotomo (1999:112) mengatakan
partisipasi adalah corak tindakan massa individual yang memperlihatkan adanya
hubungan timbal balik antara pemerintah dengan warganya. Lebih jauh lagi Ia
mengingkatkan bahwa secara umum corak partisipasi warga negara dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu :
·
Partisipasi
dalam pemilihan (electoral participation)
·
Partisipasi
kelompok (group participation)
·
Kontak
antara warga negara dengan pemerintah (citizen
goverment contact)
·
Partisipasi
warga negara langsung.
Selanjutnya Ndraha (1990:109) mengatakan
bahwa konsep dari partisipasi mengandung makna yang sangat luas. Partisipasi
berfungsi sebagai masukan dan keluaran. Sebagai masukan partisipasi dapat
berfungsi enam fase, yaitu :
·
Fase
penerimaan informasi
·
Pemberian
tanggapan dalam terhadap informasi
·
Perencanaan
pembangunan
·
Pelaksanaan
pembangunan
·
Penerimaan
kembali hasil pembangunan dan
·
Fase
penilaian hasil pembangunan.
Sebagai
masukan partisipasi berfungsi menumbuhkan kemampuan masyarakat untuk berkembang
secara mandiri. Dan sebagai keluaran partisipasi dapat digerakkan dengan
memberikan stimulasi atau motivasi.
Partisipasi Menurut Haryya (dalam
Ndraha 1990:102) adalah pengambilan bagian dalam kegiatan bersama, partisipasi
sebagai masukan pembangunan dapat meningkatkan usaha perbaikan kondisi taraf
hidup masyarakat yang bersangkutan. Antara partisipasi masyarakat dengan
kemampuan masyarakat untuk berkembang mandiri, terdapat unsur partisipasi yang
cukup baik yang merupakan tanda adanya modal awal partisipasi itu sendiri.
Masyarakat mempunyai kemampuan untuk berkembangan mandiri dan bisa pula
membangun dengan partisipasi vertikal dan horizontal tergantung dari sudut mana
partisipasi itu dibutuhkan.
Menurut Mubyanto (dalam Ndraha 1990:149)
partisipasi masyarakat adalah sebagai
dana dan daya yang dapat disediakan atau dapat dihemat sebagai sumbangan atau
kontribusi masyarakat kepada proyek-proyek pemerintah atau keterlibatan langsung
masyarakat pada penentuan arah, strategi dankebijakan yang akan dibuat oleh
pemerintah tanpa mengorbankan kepentingannya secara pribadi.
Haeruman JS (1995:103) kegiatan
partisipasi pada pembangunan merupakan salah satu determinal keberhasilan
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Adanya sumbangan dalam bentuk
pikiran, tenaga, uang / materi dan waktu membantu mempermudah dan mempelancar
jalan kerjanya pemerintah.