Etika membedakan antara baik dan buruk, namun kemudian di perlukan batasan untuk membedakan baik dan buruk tersebut, karena etika itu sendiri tidak cukup hanya ditentukan oleh norma yang berlaku tidak universal, dalam perubahan ruang dan waktu.
1. Mahzab utilitarianisme.
Dalam mahzab ini yang diangap baik adalah kemakmuran seseorang atau suatu negara, karena mereka memakai acuan jumlah yang di miliki sesorang atau suatu negara. Tokoh mahzab ini adalah Jeremy Bentham, yang kemudian kembangkan oleh Jhon Stuart Mill.
2. Mahzab Stoisisme
Mahzab ini di kembangkan oleh Anthisthenes, salah seorang murid Socrates di samping Plato. Mahzab ini merupakan balance dari mahzab utilitarianisme karena bagi mereka kemakmuran yang di peroleh seseorang/kelompok orang hendaknya di barengi keinginan untuk bersyukur, kalau tidak hal tersebut termasuk dalam kategori keburukan.
3. Mahzab Fatalisme
Mahzab ini sangat percaya dengan adanya Tuhan, Tuhan Yang Maha Pencipta adalah yang menentukan segala-galanya, oleh karena itu apa yang sudah ditentukan oleh Tuhan hendaknya jangan dirubah lagi oleh manusia.
4. Mahzab Pragmatisme
Bagi mahzab ini yang baik dan dipercayai serta di pakai pengunaanya hanyalah yang sekarang sedang berlaku. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pemerintahan mereka tidak berpedoman kepada sejarah masa lalu.
5. Mahzab Naturalisme
kenyataan yang sebenarnya adalah alam semesta yang biasa diindera ini saja,sebatas fisik. Oleh karena itu jiwa pun mempunyai hakekat sebagai unsure materi.
6.Mahzab Progresivisme
Mahzab ini mempunyai konsep yang cukup didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia bagaimana pun mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar untuk dapat menghadapi serta mengatasi berbagai masalah dan kendala yang menekanya.
7. Mahzab Positivisme
Mahzab ini selalu mengandalkan keilmuan dan mengangap bahwa masa keyakinan terhadap agama sudah berlalu, oleh karenanya tidak terjadi dialektrika antara logika, etika dan estetika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar